Lebih dari Sekedar Cinta, Apalagi Suka

Seumuran kita gini apalagi yang mau dikhawatirin kalo nggak 2 MO.

Yup, 2 MO.

Nggak ngerti ya apa itu 2 MO?? Nggak gaeoul banggetz sihh?? Hahaha… 😀 *maaf,isengnyakumat*.

Jadi, MO itu singkatan. Ada dua singkatan: Money Oriented dan Married Oriented.

Sekarang sudah mengerti? Pinteerr… :p

Saya nggak akan membahas tentang singkatan pertama, yang ingin saya bahas disini adalah tentang singkatan kedua dari MO, Married Oriented.

Trending Topic *minjem istilah twitter*

Saya rasa saya perlu membahas tentang hal ini karena saya teramat sangat gerah dengan top of the top trending topic FIMer’s saat ini. Selain itu saya juga ingin melanjutkan tulisan bunda Tatty Elmir yang judulnya “Mudah Hadir, Mudah pula Sirna”.

Ya, seringkali saya mendengar, membaca dan ngobrolin kalau si A naksir U, si M lagi pedekate sama si G, si L pengen nikah sama si K, dan seterusnya dan seterusnya. Hmmm,, entah berita itu benar atau tidak, hanya mereka sendirilah yang tahu.

Wajar sih kalau FIM juga dijadikan salah satu ajang untuk mencari pasangan hidup. Karena menurut saya di forum ini kita menemukan banyak sekali orang yang “satu frekuensi” dengan kita :D. Hal inilah yang membuat beberapa orang menjadikan FIM sebagai salah satu alternatif “match selection”.

Definisi Rasa

Bukan masalah kalau saling naksir satu sama lain dan melakukan pendekatan. Tapi yang jadi masalah adalah kalau hal itu digembar-gemborkan di ruang publik sampai umat seluruh dunia tahu. Saya seringkali merasa, “What? Secepat itukah?”. Dan pertanyaan lanjutan yang selalu berkutat dalam diri ini adalah “Apa iya mereka beneran serius?”, “Apa mereka telah benar-benar mendefinisikan apa yang mereka rasakan dengan benar?”, “Apa yang mereka rasakan hanya sekedar suka? Atau cinta?”.

Ya, nggak tahu kenapa pertanyaan-pertanyaan itu selalu berputar di dalam benak saya. Memang, bukan kapasitas saya untuk mecampuri urusan orang lain. Tapi saya nggak mau aja melihat orang lain (terutama teman perempuan saya) terjerumus dalam rasa yang sebenarnya mereka sendiri belum dengan benar mendefinisikan itu. Paham kan apa yang saya khawatirkan?

Oke, kita bahas satu persatu antara suka dan cinta ya…

Antara Suka dan Cinta

Nggak tahu kenapa saya agak kurang sepakat dengan “Love at the first sight”. Menurut saya hal itu nggak ada. Kalaupun ada yang maksa kalau hal itu ada, menurut saya lagi, bukan cinta yang sedang dirasakan, tapi hanya sekedar suka atau kagum.

Suka atau kagum itu mudah sekali hadir dan mudah sekali sirnanya. Misalnya begini, hari ini kita terkagum-kagum dengan seseorang setelah kita ngobrol sama dia. Kita sangat salut dengan pandangan-pandangannya tentang hidup. Atau kita kagum dengan seseorang karena dia sangat berprestasi. Lalu kita menjalin komunikasi yang intens dengannya. Kita jadi suka dengan orang itu. Tapi apakah kita dapat menjamin kalau perasaan suka sama dengan cinta? Jangan terlalu terburu-buru mendefinisikan suka sama dengan cinta. Dua hal ini sangaatt berbeda!

Suka menurut saya hanya didasari dengan kata “karena”.

Nah, kalau alasan “karena” itu tidak lagi ada, maka tidak menutup kemungkinan jika perasaan kita padanya akan mudah hilang. Gini deh contohnya, “saya suka sama dia soalnya dia tuh begini, begitu, begono…”. Trus, trus kalau orang itu sudah tidak begini, begitu, begono lagi gimana dong? Pasti yang kita dapati hanya kekecewaan dan bisa jadi kita malah ilfil sama orang yang bersangkutan. Dan pada akhirnya rasa yang pernah singgah di hati dengan sangat mudahnya hilang.

Tapi kalau cinta, didasari dengan kata “walaupun” (kalaupun dengan kata “karena”, hanya “karena Allah” 🙂 ).

Kalau cinta, “saya cinta dia walaupun dia banyak kekurangan”, “saya menerima dia apa adanya”, “I love him or her just the way he/she is…”. Jadi nggak ada masalah kalaupun orang itu berubah nantinya. Perasaan kita nggak bakalan ikutan berubah.

Tapi apakah cinta hanya sesederhana itu? Jawabannya TIDAK! Cinta tidak datang dengan serta merta. Cinta itu hadirnya slowly but sure, nggak grusa-grusu, nggak terburu-buru and not at the first sight.

Yang terpenting adalah, kita harus benar-benar mengenalinya bahwa yang kita rasakan adalah benar-benar cinta. Dan kalaupun benar itu cinta, please jangan digembar-gemborkan ke seluruh umat, apalagi dengan menggunakan ruang publik. Kenapa? Tidak lain dan tidak bukan hanya untuk menjaga diri kita sendiri. Menjaga dari omongan orang banyak, menjaga dari ruang pergosipan dan yang paling utama adalah menjaga hati kita.

Lalu Selanjutnya Apa? Komitmen!

Kalau kita sudah benar-benar yakin yang kita rasakan itu cinta, lalu selanjutnya apa? Hanya ada satu kata: KOMITMEN. Komitmen inilah yang letaknya lebih dari sekedar cinta apalagi suka.

Kita harus memiliki dan menjaga komitmen ini. Bukan, bukan komitmen dengan orang lain, tapi dengan diri sendiri.

Jika kita sudah dengan yakin dan pasti mendefinisikan bahwa apa yang kita rasakan adalah cinta, maka kita harus berkomitmen pada diri sendiri untuk menjaga hati kita dan menjaga hati orang yang kita cinta.

Yah, hanya itu. Tapi jangan dikira menjaga komitmen itu perkara mudah. Butuh keteguhan hati dan kemantapan diri dalam menjalaninya. Hanya komitmen inilah yang bisa menjaga suatu hubungan akan tetap langgeng sampai hanya maut yang memisahkan (halah, mulai deh bahasanya. Hehehe… :p).

Jadi, untuk kalian terutama FIMer’s yang lagi naksir seseorang, definisikan dengan jelas apa yang sebenar-benarnya kalian rasakan. Jika memang benar itu cinta, yang butuh dilakukan selanjutnya adalah membuat komitmen dengan diri sendiri. Komitmen untuk menjaga hati sendiri dan hati orang yang kita cintai. Dannn… nggak perlu lah rasa itu kita publish di ruang publik, okay?? 🙂

Bogor, 1 Juli 2010 19:26

~Okvina Nur Alvita

4 Komentar

  1. salam kenal k okvina..
    tulisan yang bagus,,
    heheh
    🙂

    ratna uda baca sebelumnya d note Fb..
    keren..

    • salam kenal juga… ini Ratna pacarnya Avel kan ya?
      makasih sayang…
      so, kapan nih mau berkomitmen? hehehe… :p

  2. Komitmen => berpegang teguh dan fokus pada keputusan yang diambil, tanpa mempertanyakan apa-apa lagi, apapun keadaan yang akan berlangsung

    • yup, setuju… 🙂

Tinggalkan Balasan ke perahu kecil Batalkan balasan